Great Wall di China Terancam Rusak

Perkembangan ekonomi yang pesat seringkali memakan tumbal. Bukan saja terhadap manusia yang tidak mampu menanggapi perubahan yang terjadi atau alam yang tergerus sampai rusak, peninggalan sejarah pun kadang terkorbankan. Padahal, peninggalan yang tidak ternilai harganya tersebut seharusnya menjadi penghubung antara manusia sekarang dengan masa lampaunya dan menjadi warisan bagi seluruh umat manusia.
Seperti yang dikutip dari BBC Mobile,  sekitar 44.000 reruntuhan kuno di China berupa kuil-kuil dan situs budaya lainnya telah menghilang. Itulah kesimpulan dari sensus Warisan Tua negara itu selama lebih dari 20 tahun. Sekitar seperempat dari situs tersebut masih berada dalam keadaan perawatan yang memprihatinkan.

Menjelaskan hasil sensus itu, seorang pejabat terkait mengatakan kepada media pemerintah China bahwa situs-situs tersebut banyak yang tidak dilindungi dan telah dihancurkan untuk membuat jalan bagi proyek-proyek konstruksi. Sensus yang dilakukan oleh China's State Administration of Cultural Heritage itu telah berhasil mendata 700.000 situs warisan masa lalu. Liu Xiaohe, wakil direktur survei, mengatakan kepada media menyatakan bahwa pembangunan ekonomi adalah alasan yang paling penting bagi kerusakan peninggalan budaya. 

Salah satu daerah yang terkena dampak terburuk adalah provinsi Shaanxi. Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 3.500 situs budaya telah lenyap di sana. Ironisnya daerah tersebut merupakan tempat dimana situs dari Terracotta Army - kompleks patung para tentara dari Dinasti Qin kuno di Cina  yang memimpin Tiongkok diantara periode 221–210 SM - yang mashur berada. Situs ini merupakan salah satu peninggalan budaya tinggi bangsa China.

Wartawan mengatakan bahwa bahkan Tembok Besar yang menjadi ikon China telah terancam oleh erosi dan pengembangan yang tidak sah ketika aturan-aturan konservasi diremehkan oleh pengunjung dan dieksploitasi oleh penduduk desa setempat yang mengenakan biaya masuk dengan tarif mereka sendiri.

Dua tahun lalu, bagian
yang dibangun oleh Dinasti Qin dari Tembok Besar dilaporkan telah rusak oleh penambang yang meembuat lubang di dalamnya untuk mencari emas. Sungguh sangat memprihatinkan.

by: Kata Dunia, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar